Ikfal Al Fazri (1414331025)
Filsafat
Ilmu merupakan salah satu cabang pengetahuan yang berkembang sangat pesat,
sehingga Ilmu menjadi sebuah pengetahuan yang di gumuli dalam kegiatan
pendidikan.
Kata
Kunci: filsafat, ilmu, masyarakat, Danawinangun
A. Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Filsafat adalah
induk semua ilmu, demikianlah kata para filosof. Pada awalnya, memang cakupan
objek filsafat lebih luas dibandingkan ilmu. Ilmu hanya terbatas pada persoalan
empiris saja, sedangkan filsafat mencakup objek empiris maupun empiris. Namun
pada perkembangannya, filsafat berkembang menjadi bagian terspesialisasi,
seperti filsafat agama. filsafat ilmu, dan filsafat hukum. Alasannya, filsafat
tidak terus menerus berada di awang-awang, tapi juga harus membimbing ilmu.[1]
Pengetahuan
dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan
filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat di dorong untuk
mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum kita tahu.
Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui
dalam kesemestaan yang tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti
mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh
sebenarnya kebenaran yang telah di jangkau.[2]
Dalam filsafat,
cabang yang membahas tentang pengetahuan di antaranya adalah Ilmu dan
Epistemologi. Epistemolgi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang
hakikat, keaslian, metode, dan struktur pengetahuan. Seperti induknya
(filsafat) epistemologi secara global memiliki pengaruh terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.[3]
Sedangkan Ilmu
merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak di bangku sekolah dasar sampai
pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti berterus
terang terhadap diri kita sendiri. Apakah sebenarnya yang kita ketahui tentang
ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dari
pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Bagaimana kita ketahui bahwa
ilmu merupakan pengetahuan yang benar?[4]
Meskipun secara metodologis ilmu tidak
membedakan antara ilmu-ilmu alam dan
ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan terknis yang bersifat
khas, maka filsafat ilmu dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat
ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom.
Ilmu memang berbeda dari pengetahuan secara filsafat, namun tidak terdapat perbedaan
diantara keduanya.[5]
2. Rumusan
Masalah
Adapun
permasalahan yang akan dikaji dalam karya tulis ini, yaitu bagaimana paradigma
masyarakat terhadap Filsafat Ilmu di Desa Danawinangun?
3. Tujuan
Dari
rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan penulisan karya ilmiah ini, yaitu Untuk
menganalisis, menkaji, dan mengetahui paradigma mayarakat terhadap Filsafat
Ilmu.
B. Filsafat Ilmu
1. Filsafat
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistemologi
(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan
ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri
tertentu. Meskipun secara metodologis
ilmu tidak membedakan anatara ilmu-ilmu
alam dan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan
terknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu dibagi menjadi filsafat
ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang
filsafat yang bersifat otonom. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan secara
filsafat, namun tidak terdapat perbedaan diantara keduanya.[6]
Kata filsafat berasal dari kata “philosophia”
(bahasa Yunani), diartikan dengan “mencintai kebijaksanaan”. Sedangkan dalam
bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan istilah “philosiphy” dan
dalam bahasa Arab disebut dengan istilah “falsafah” yang biasa
diterjemahkan dengan “cinta kearifan”. Istilah philosophia memiliki akar
kata philien yang berarti mencintai dan shopos berarti bijaksana.
Jadi, istilah philosophia berarti mencintai akan hal-hal bersifat
bijaksana. [7]