Tuesday, October 25, 2011

Episode dalam Hidup

Tak ada yang pernah tahu jalan hidup seseorang. Ibarat sebuah cerita, episode itulah namanya. Kurang lebih 10 hari setelah lebaran tahun 2008, episode nenek dari ibu berakhir. Setelah dirawat di rumah sakit beberapa waktu, dari rumah sakit di Gemolong hingga dipindah ke rumah sakit di Solo. Dengan diagnosis penyumbatan di kepala, akhirnya nenek menemui Sang Pemilik Alam Semesta. Aku masih ingat saat itu hari Minggu pukul 10.00 WIB. Hari itu juga pemakaman dilakukan.

Episode selanjutnya dialami oleh kakek dari bapak. Karena memang usia yang sudah sangat senja, akhirnya kakek menjumpai Kekasihnya. Tidak dalam keadaan sakit. Organ tubuh kakek masih sangat bagus untuk ukuran seorang perokok berat. Tapi ternyata fisik kakek sudah sangat lemah.

Episode selanjutnya milik ibu. Sengaja ibu memeriksakan payudaranya yang dirasa ada keanehan, yaitu berupa benjolan kecil. Oleh dokter dinyatakan sebagai kanker stadium dasar. Namun ketika proses operasi belum selesai, dokter meminta persetujuan untuk mengangkat payudara ibu sebelah kiri. 21 April 2009 operasi itu telah dilakukan. Selepas operasi, ibu harus menjalani kemoterapi. Kemo itu telah dilakukan dua kali, sebelum akhirnya ibu memilih alternatif.
Karena telah mendapat panggilan, 10 Oktober 2010 ibu berangkat haji. Sungguh di luar dugaan, ternyata selama haji, tangan kiri ibu bengkak. Ibu tidak berpikir macam-macam. Ibu yakin pasti sembuh. Dengan penuh semangat ibu menjalankan ibadah haji.
14 November 2010 ibu sudah sampai di tanah air. Tak ada tanda apa-apa. Semua masih baik-baik saja. Seiring waktu, ternyata tangan kiri ibu semakin bengkak. Akhirnya ibu berobat ke Jakarta. Karena letak yang jauh, setelah dua kali kemo, ibu pindah ke Jogjakarta. Setiap minggu, ibu diterapi.
Terapi selesai enam kali, tangan ibu tidak juga mengecil. Bahkan kaki menjadi kesemutan.
Setiap tangan kiri ibu bengkak,segera dilarikan ke rumah sakit di Solo. Begitu terus hampir tiap minggu. Atas saran dokter dilakukan penyinaran. 12 kali disinar, kulit ibu menjadi terbakar. Kondisi badan yang semula gemuk berubah menjadi kurus. Sungguh diluar dugaan. Empat bulan ibu dalam pengawasan dokter, hingga hari itu dokter menyampaikan bahwa secara medis sudah tidak bisa ditolong. Ternyata waktu ibu hanya sampai 26 September 2011 pukul 14.30 WIB.
Selamat jalan ibu, tak perlu ada lagi rasa sakit yang teramat sangat...
Tempat terindah telah DIA siapkan untukmu, ibu...
Selamat jalan...

No comments:

Post a Comment