dakwatuna.com – Semakin berkembangnya ekonomi
syariah di Indonesia telah menempatkan ekonomi syariah di radar
investasi Bank Dunia atau International Monetery Fund (IMF) untuk
bekerja sama dengan ekonomi syariah.
Deputi Gubernur Bank
Indonesia (BI), sekaligus ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Muliaman D
Haddad, mengaku saat ini IMF sangat getol untuk mempererat dan menjalin
hubungan dengan masyarakat syariah.
“Ini (ekonomi syariah) akan
menjadi tema penting ke depan, mungkin 5-10 tahun yang lalu syariah
masih asing bagi imf atau bank dunia. Sekarang sudah sangat getol
mempercepat hubungan mereka dengan syariah,” ungkap Muliaman dalam
pidatonya dalam acara pelantikan Pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Syariah
(IAEI) di Gedung Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat
(20/10/2011).
Bukan hanya itu, dia juga mengaku, sekarang ini Bank
Dunia sudah mulai melakukan pembicaraan atau diskusi dengan masyarakat
ekonomi syariah. “Mulai ada pembicaraan pakar dan seminar-seminar,”
tambahnya
Menurut Muliaman, ini merupakan topik yang penting untuk
menyongsong perekonomian ke depannya. Bukan hanya IMF, Muliaman juga
mengatakan universitas-universitas di Indonesia juga banyak yang
tertarik dengan ekonomi syariah, sehingga universitas ini meminta study
ekonomi syariah dimasukkan dalam kurikulum.
“Ini akan jadi topik
penting dalam perjalanan ke depan. Dan juga lebih dari 100 universitas
menawarkan studi ekonomi syariah,” pungkasnya. (mrt/rhs/Idris Rusadi
Putra/OZ)
No comments:
Post a Comment